Menulis Feature
Disusun Oleh M. Rifan Fajrin
Disampaikan dalam Pelatihan Jurnalistik, @Pondok Modern Selamat, Kendal, 26 April 2013.
Feature adalah tulisan yang berusaha
mengangkat sisi humanis, keunikan dari suatu peristiwa, kondisi sosial,
kehidupan suatu komunitas ataupun profil seseorang.
Tujuan penulisan feature tidak hanya
untuk menyampaikan informasi, namun juga untuk menghibur dan mencerahkan.
Oleh sebab itu, penulisan feature
membutuhkan kreativitas lebih dibandingkan menulis berita langsung (Straight News).
Penulisan berita (straigt news)
menuntut bahasa yang lugas dengan struktur penulisan yang ketat menggunakan
model “piramida terbalik.”
Model piramida terbalik yaitu struktur
tulisan yang menempatkan fakta-fakta penting pada bagian awal dan yang kurang
penting pada bagian belakang.
Dalam menulis feature, model piramida
terbalik ini tidak harus diikuti, karena dalam feature hal yang penting tidak
selalu menarik untuk ditampilkan paling awal.
Ciri khas feature adalah gaya
penulisan yang ringan, dengan bahasa sederhana, alur cerita mengalir, layaknya
sebuah cerita. Memang, feature tak lain adalah cerita. Cerita faktual, bukan
cerita fiktif.
Bagaimana
Menulis Judul Feature?
Judul berfungsi menarik perhatian
pembaca, karena itu harus dibuat menarik.
Judul feature hendaknya mengandung
unsur dramatik, emosional, dan memancing rasa ingin tahu pembaca.
Nah, sekarang coba kita bandingkan
judul berita dan judul feature berikut ini:
Berita:
***Kekeringan di Gunung Kidul
Ribuan Warga Kekurangan Air Bersih
Feature:
***Perjalanan Lima Kilometer untuk
Seember Air
Ciri-ciri Feature
1. Tulisan yang mengandung unsur human interest. Tulisan feature
memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah
emosi—menghibur, memunculkan empati dan keharuan. Dengan kata lain, sebuah
feature juga harus mengandung segi human interest atau human touch—menyentuh rasa manusiawi. Karenanya,
feature termasuk kategori soft news (berita ringan) yang pemahamannya lebih
menggunakan emosi.
2. Tulisan tersebut mengandung unsur sastra. Satu hal penting
dalam sebuah feature adalah ia harus mengandung unsur sastra. Feature ditulis
dengan cara atau gaya menulis fiksi. Karenanya, tulisan feature mirip dengan
sebuah cerpen atau novel—bacaan ringan dan menyenangkan—namun tetap informatif
dan faktual. Karenanya pula, seorang penulis feature pada prinsipnya adalah
seorang yang sedang bercerita.
Tips Singkat
Menulis Features
MENULIS features seperti halnya menulis karya nonfiksi lainnya,
seperti artikel, esai, laporan penelitian, dsb. Ia tetap ditulis dengan
menggunakan data atau referensi. Namun, ia sangat berbeda dengan berita lempang
(hard news) di surat kabar. Features cenderung dipaparkan secara hidup sebagai
pengungkapan daya kreativitas, kadang-kadang dengan sentuhan subjektivitas si
penulis terhadap peristiwa, situasi, dsb.
Dalam bukunya Features Writing for Newspaper (1975), DR Williamson
berujar, features ialah tulisan kreatif yang terutama dirancang guna memberi
informasi sambil menghibur tentang suatu kejadian situasi, atau aspek kehidupan
seseorang. Dengan demikian, features bisa dianggap tulisan yang lebih ringan
dibandingkan dengan berita atau artikel opini. Kekhasan features terletak pada
empat point:
• Kreativitas
(dalam hal menciptakannya)
• Informatif
(dalam hal isinya),
• Menghibur
(dalam hal gaya penulisannya), dan
• Boleh
subjektif (dalam hal cara penuturannya).
Jenis-jenis Features
Features yang ditulis di surat kabar sangat beragam. Paling sedikit, ada
tiga macam features, yakni (1) features berita (news features), (2)
feature ilmu pengetahuan (science
feature), dan (3) features minat manusia (human interest features).
Pertama, features berita
biasanya muncul bersamaan dengan terjadinya suatu peristiwa. Dalam hal ini,
news features lebih membicarakan kejadian dari peristiwa tersebut dengan
disertai proses timbulnya kejadian itu.
Kedua, features
ilmu pengetahuan biasanya dikemukakan dengan cukup berbobot. Ciri tulisan ini ditandai
oleh kedalaman pembahasan dan objektivitas pandangan yang dikemukakan. Features
jenis juga bisa kita baca di beberapa koran dan majalah, seperti Kompas,
Tiara, Trubus, Intisari, Info Komputer, dsb.
Ketiga, features minat manusia yakni jenis features yang lebih banyak menuturkan situasi yang menimpa orang, dengan cara penyajian tulisan yang menyentuh hati dan menyentil perasaan.
Mengingat features itu pada dasarnya lebih mengandalkan pada tuturan
kejadian, situasi, peristiwa, atau proses juga terjadinya suatu peristiwa, maka
dalam menyajikan tulisan, features harus jelas dan juga logis (masuk akal).
Selain itu, features janganlah bersifat menggurui dan sejenisnya. Diharapkan,
penulisan features akan lebih menarik jika ia dibiarkan bercerita sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya.
Yuk, Mari Berpraktik Menulis Features!
Menulis features pada intinya seperti menulis berita di surat kabar (baca
hard news, ‘berita lempang’). Artinya, ia harus mengandung enam unsur berita,
yakni (1) What, (2) Who, (3) When, (4) Where, (5) Why, dan (6) How. Rumusan ini
biasa disingkat menjadi “5W 1H”.
Sebelum kita menginjak ke tahap PENULISAN, ada baiknya kita tahu
tahap-tahap sebelumnya. Seorang wartawan/penulis yang baik, setidaknya mesti
melakukan tahap-tahap sebagai berikut:
1. Menemukan
peristiwa dan jalan cerita,
2. Cek, ricek,
dan triple cek jalan cerita,
3. Memastikan
sudut berita (point of view),
4. Menentukan
lead atau intro/bagian pembuka, dan
5. Menulis
berita
[] Baca juga Jenis-Jenis Lead Features.