Berawal dari Kopi Darat, Kisah Ambarawa Dibukukan
"Forum Penulis Ambarawa terbentuk 4 Januari 2013 silam, sejak itu kami mulai aktif membuat dan melakukan bedah karya sebelum dibukukan," kata Ketua Penulis Ambarawa Agus Surawan, usai peluncuran buku di Gedung Pemuda Ambarawa, Sabtu (5/10).
Menurut dia, gabungan penulis yang kesehariannya sebagai guru, pekerja swasta, karyawan pabrik, ibu rumah tangga, dan bahkan peternak serta tukang parkir ini disamping banyak melakukan kegiatan kopi darat juga aktif di jejaring sosial. Adapun hasil karya dari penulis, meliputi kenangan hingga romantisme sejarah ketika berada di Ambarawa, kisah asmara, sampai kondisi sosial masyarakat.
"Dalam hal ini, kami tidak membeda-bedakan siapa mereka dan latar belakangnya. Yang penting siapapun dan apapun bentuk karya yang dihasilkan kita akomodir secara bergotong-royong. Dengan terbitnya buku ini nantinya semangat menulis generasi muda akan kembali tumbuh," paparnya.
Peluncuran Antologi Puisi dan Cerpen Ambarawa di Ujung Pena mendapat sambutan baik dari Sekda Kabupaten Semarang, Anwar Hudaya. Dirinya hadir bersama Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Semarang, The Hok Hiong serta Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Semarang, Nelly Rahmawati.
Dalam sambutannya, Sekda mengutarakan, Ambarawa jika dilihat dengan seksama bisa diwujudkan dalam bentuk karya tulisan yang layak untuk didokumentasikan dan dibaca oleh khalayak seperti halnya syair lagu Tuntang-Ambarawa.
"Hasil karya seniman perlu diapresiasi, dari hal kecil bisa menjadi besar jika setiap inspirasi terus didukung. Kami tentu akan mendukungnya dengan memberikan fasilitas seperti sarana dan prasarana yang ada di masing-masing wilayah di Kabupaten Semarang," tandasnya.
(Ranin Agung/CN38)
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/entertainmen/2013/10/06/8997/Berawal-dari-Kopi-Darat-Kisah-Ambarawa-Dibukukan