Resensi Buku: Petualangan Don Quixote
Resensi Buku: Petualangan Don Quixote
Judul Buku : Petualangan Don Quixote
Pengarang : Miguel de Cervantes
Penyunting : Fransiska Titin Y
Penerbit : Narasi, Yogyakarta, 2006
Tebal Buku : 80 Halaman
Buku kecil “Petualangan Don
Quixote” karya pengarang besar Spanyol Miguel de Cervantes Saavedra yang saya
hadirkan ini merupakan Seri Dongeng Anak bertema petualangan. Oleh sebab itu,
bisa dikatakan buku cerita klasik ini merupakan buku ringkasan dengan cerita
dan bahasa yang telah disederhanakan sesuai untuk bacaan anak-anak.
Sang pengarang, Miguel de
Cervantes, dikenal sebagai seorang novelis, penyair, dan dramawan Spanyol. Dia
lahir di Alcala de Henares, Spanyol, pada tahun 1547—dan meninggal pada 22
April 1616 di Madrid, saat dia berumur 68 tahun. Dari beberapa karyanya, novel “Petualangan
Don Quixote” ini merupakan karyanya yang paling dikenal, sekaligus membuat
namanya terkenal. Karya ini pula yang dianggap oleh orang banyak pada saat itu sebagai
novel modern pertama, salah satu karya terbesar dalam Sastra Barat, dan yang
terbesar dalam bahasa Spanyol.
“Petualangan Don Quixote” itu
sendiri diterbitkan pertama kali pada tahun 1605 M, kira-kira 410 tahun yang
lalu. Kisah ini memang legendaris dan telah menjadi perbincangan selama
berabad-abad. Kisahnya menggambarkan kepandiran, kenaifan, sekaligus keberanian
tokoh utamanya: Don Quixote! Kisah ini juga telah menginspirasi banyak sineas
untuk mengangkatnya dalam film.
***
BACA JUGA: [Memorable Quotes]
Kata Mutiara dalam Buku Petualangan Don Quoxote karya Miguel de Cervantes
Pada permulaan kisah, digambarkan
di sebuah desa bernama La Mancha di Spanyol, hiduplah seorang Don Quixote yang telah
berusia cukup lanjut. Postur tubuhnya tinggi, memiliki wajah panjang, sehingga
badannya terkesan kurus. Namun demikian, dia memiliki badan yang kuat.
Tidak banyak orang yang tahu
tentang masa mudanya. Ringkasnya, dia tidak memiliki sedikit pun keistimewaan.
Pada masa kanak-kanaknya pun dia bukanlah pribadi yang menonjol, bahkan
cenderung dilupakan karena saking bersahajanya.
Namun, ada satu hal yang
konsisten dilakukan oleh Don Quixote, yaitu kegemarannya membaca buku.
Buku-buku dengan tema tema petualangan itulah yang paling menarik hatinya. Hari
demi hari Don Quixote menenggelamkan diri dalam cerita-cerita petualangan yang
seru. Kadangkala ia membacanya sehari, semalam suntuk, melupakan waktu, tentang
para ksatria, petualangan, dan pertempuran. Hingga kisah-kisah petualgan itu
membuatnya hanyut! Dan lama kelamaan, ada hasrat yang bergejolak dalam dirinya
untuk menjadi seorang ksatria. Hasrat yang telah menjadi angan di siang hari,
dan menjelma mimpi di malam hari!
Ketika Don Quixote sampai pada
upaya untuk mewujudkan hasratnya tersebut, petualangan pun dimulai! Dengan ikut
menyelami petualangan Don Quixote ini, sadar-sadar kita telah tenggelam dalam
setiap langkah dan alur pikirannya yang nyaris kabur antara kenyataan dan
angan. Bagaimana kita akan diajak Don Quixote untuk mempersiapkan perlengkapan
menjadi seorang ksatria, mencari baju zirah, pedang, tameng, helm penutup/pelindung
muka, hingga mempersiapkan hewan tunggangan. Semua perlengkapan itu memang sederhana,
kuda tunggangannya pun sudah tua dan lemah, namun semuanya itu diwujudkan
dengan tekad kuat dalam diri Don Quixote, bahwa sebentar lagi dia pastilah
menjadi seorang ksatria. Don Quixote telah siap untuk berpetualang.
Oh, hampir lupa! Don Quixote juga
berusaha mendapatkan seorang kekasih. Untuk itu, dia memilih seorang gadis
miskin dari Desa Toboso, seorang gadis yang tidak begitu cantik dan tidak
begitu anggun. Namun, seorang Don Quixote tentu punya jalan keluar, yaitu,
diberinya nama kekasihnya itu untuk memberi kesan anggun. Don Quixote pun
memanggil kekasihnya itu dengan Dulcinea
of Toboso (Kekasih Hati dari Toboso). Dengan demikian, kini Don Quixote
telah benar-benar siap berangkat mengawali perjalanannya dengan sempurna.
Sebab, dari buku-buku yang telah dibacanya, seorang
ksatria ketika berangkat ke medan laga selalu dilepas dengan rasa haru oleh
anggota keluarga, dan...seorang kekasih! Dan sekarang, semuanya telah
lengkap!
Saya rasa, cerita ini layaklah
kita baca dan kita cerna. Cerita dengan alur sederhana namun penuh kejutan dan
kekonyolan dalam setiap bagiannya ini telah memberi pelajaran bagi kita, yaitu
pelajaran untuk berani menjadi diri sendiri. Seperti apa serunya petualangan
Don Quixote? Bagi Anda yang belum membacanya, suatu saat semoga berkesempatan membaca
buku ini. Seperti halnya saya yang juga berharap suatu saat dapat membaca buku
edisi lengkapnya, tentu saja dalam bahasa Indonesia. Semoga.
Selamat membaca! Salam.[]
Bila berkenan, baca juga kisah petualangan seru lainnya, Winnetou I, Old Shatterhand: The Wild West Journey, karya Pengarang Besar Jerman Karl May. :)