Model Investigasi Kelompok
Model Investigasi
Kelompok
Investigasi kelompok adalah salah satu model pembelajaran kooperatif
(cooperative learning). Terdapat beberapa variasi model dalam pembelajaran
kooperatif. Ada empat pendekatan pembelajaran kooeratif ini (Ibrahim 2000:20),
yaitu, 1) tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD) menggunakan langkah pembelajaran yang paling sederhana dan
paling langsung dalam pembeajaran kooperatif; 2) Group Investigation (Investigasi Kelompok) pelaksanaannya
melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik, maupun cara
mempelajarinya melalui investigasi; 3) pendekatan struktural memiliki kesamaan
dengan pendekatan lain, namun pendekatan ini memberi penekanan pada penggunaan
struktur tertentu. Dua macam struktur yang terkenal adalah think pair share dan numbered
head together; 4) Jigsaw, ini
mengelompokkan siswa ke dalam tim beranggotakan 5-6 orang secara heterogen dan
bekerja sama saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang
ditugaskan kepada mereka.
Model Investigasi Kelompok memuat tiga konsep utama, yaitu
penelitian atau inquiry, pengetahuan
atau knowledge, dan dinamika belajar
kelompok atau dynamics of the learning
group (Winataputra 2001: 34). Yang dimaksud ialah proses di mana siswa
dirangsang dengan cara menghadapkannya pada masalah. Di dalam proses ini siswa
memasuki situasi di mana mereka memberikan respon terhadap masalah yang mereka
rasakan perlu untuk dipecahkan. Masalah itu sendiri dapat timbul dari siswa
atau diberikan oleh pengajar.
Investigasi kelompok adalah salah satu model pembelajaran
kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran
berdasarkan paham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi
belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya
berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok
harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.
Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai bila salah satu
teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. (Nurhadi 2003:60).
Tujuan
pembelajaran investigasi kelompok dikembangkan untuk mencapai tiga
tujuan pembelajaran yang penting, yaitu, (1) untuk meningkatkan kinerja siswa
dalam tugas-tugas akademik, (2) penerimaan terhadap keragaman atau perbedaan
individu, tujuannya agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai
berbagai macam latar belakang, (3) untuk mengembangkan keterampilan siswa.
Keterampilan yang dimaksud antara lain, berbagi tugas, aktif, bertanya,
menghargai pendapat orang lain, memancing teman sebaya untuk bertanya, mau
menjelaskan ide atau pendapat, serta kerja tim (kelompok).
Suyatno
(2009:56) memaparkan Investigasi kelompok dengan:
Pengarahan, membuat kelompok heterogen dengan orientasi tugas, rencanakan
pelaksanaan investigasi, tiap kelompok menginvestigasi proyek tertentu (bisa di
luar kelas, misal mengukur tinggi pohon, mendata banyak dan jenis kendaraan di
dalam sekolah, jenis dagangan dan keuntungan di kantin sekolah, banyak guru dan
staf sekolah), pengolahan data penyajian data hasil investigasi, presentasi,
kuis individual, buat skor perkembangan siswa, umumkan hasil kuis dan berikan
reward.
Secara ringkas model pembelajaran investigasi kelompok yaitu: (a)
pemilihan topik, (b) perencanaan kooperatif, (c) implementasi, (d) analisis dan
sintesis, (e) presentasi hasil final, dan (f) evaluasi. Jadi, investigasi
kelompok merupakan pembelajaran yang melibatkan kelompok kecil dimana siswa
bekerja menggunakan inquiri kooperatif, perencanaan, proyek, dan diskusi
kelompok, dan kemudian mempresentasikan penemuan mereka kepada kelas.