Memorable Qoutes of Helen Keller (Kumpulan Kata Mutiara Helen Keller)
rifanfajrin.com - Memorable Qoutes
of Helen Keller
1.
Hanya cinta yang kuasa meruntuhkan dinding yang
memisahkan kita dan kebahagiaan.
2.
Jika kita pernah melihat, maka “Hari itu serta
apa yang telah ditunjukkannya adalah milik kita”.
3.
Yang terbaik dan terindah dalam hidup ini tidak
bisa dilihat ataupun diraba, tetapi harus dirasakan dengan hati.
4.
Memori-memori itu terpisah, tapi jelas dan
nyata, membuat hidupku yang sunyi, tak bertujuan, dan tak mengenal laju
matahari, jadi semakin bermakna.
5.
Pada suatu hari, seekor kalkun jantan merebut
tomat dari tanganku dan lari. Mungkin karena terdorong oleh keberhasilan si
kalkun, kami mencuri roti yang baru didinginkan oleh juru masak. Kami lalu
membawanya ke tumpukan kayu dan memakannya sampai habis. Setelah itu aku merasa
tak enak badan, dan aku bertanya-tanya dalam hati apakah si kalkun juga
merasakan hal yang sama.
6.
Aku sedang berada di utara, tengah menikmati
hari indah musim panas pada tahun 1896, ketika aku mendengar kabar tentang
kematian Ayah. Dia sakit sebentar saja. Masa penderitaan yang akut yang
dilewatinya hanya sebentar. Dan, setelah itu, usai sudah semuanya. Inilah duka
pertamaku yang mendalam—pengalaman pribadi pertamaku dengan kematian.
7.
Dan dari gunung yang suci itu aku mendengar
suara yang berkata: “Pengetahuan adalah cinta, cahaya, juga wawasan.”
8.
“Cahaya! Beri aku cahaya!” adalah tangisan tak
bersuara dari jiwaku, dan cahaya cinta menyinariku tepat pada saat itu.
9.
Janganlah pikirkan kegagalan saat ini.
Pikirkanlah keberhasilan di hari menjelang. Kejayaan akan kau raih bila kau
tekun dan akan kau raih bahagia dalam melampaui berbagai rintangan.
10. Aku
bahagia sepanjang hari karena pendidikan telah menghadirkan cahaya dan musik ke
dalam jiwaku.
11. Awalnya
aku hanyalah butiran-butiran kemungkinan. Gurukulah yang membuka dan
mengembangkan kemungkinan itu.
12. Walaupun
dunia sarat dengan derita, ia pun sarat dengan perjuangan untuk melampaui
derita itu.
13. Ingin
kulakukan hal-hal yang mulia, tetapi tugas utamaku adalah melakukan hal-hal
yang bersahaja, seakan-akan itu merupakan tugas mulia.
14. Segala
hal memilliki keajaiban, termasuk kegelapan dan kesunyian, dan aku belajar
bahwa bagaimana pun keadaanku, pasti ada kepuasan di dalamnya.
15. Aku
jarang memikirkan keterbatasanku dan itu tak pernah membuatku bersedih.
16. Tempat-tempat
tandus antara pikiranku dengan pikiran orang lain pun akhirnya berbunga
layaknya mawar.
17. Memiliki
pengetahuan berarti mengerti tujuan yang benar dan salah, mengerti hal-hal yang
mulia dan yang hina.
18. Tak
satu pun anak tunarungu yang telah berusaha keras mengucapkan kata-kata yang belum
pernah ia dengar bisa melupakan kebahagiaan itu.
19. Empat
hal yang perlu dipelajari dalam hidup: berpikir tenang, mencintai dengan tulus,
melakukan setiap perbuatan dengan niat mulia, mempercayai Tuhan tanpa keraguan.
20. Bahasa
tak terhapus dari otakku, meskipun untuk waktu yang lama tak seorang pun
mengetahuinya, termasuk diriku sendiri.
21. Kita
hidup bersama yang lain dan untuk orang lain. Bila kita sendirian, hanya
sedikit yang bisa dilakukan. Bersama-sama kita dapat melakukan banyak hal.
22. Tiap
hari dalam khayalan, aku melakukan perjalanan keliling dunia dan kulihat banyak
keajaiban dari bagian bumi terjauh.
23. Tatkala
satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain terbuka, tapi sering kita
begitu lama pada pintu yang tertutup hingga kita tak melihat pintu yang terbuka
di depan kita.
24. Aku
berusaha menjadikan penglihatan di mata orang lain sebagai mentariku, musik
yang didengar telinga orang lain sebagai simfoniku, dan senyum di bibir orang
lain sebagai kebahagiaanku.
25. Tiap
perjuangan adalah kemenanga. Satu langkah lagi, dan akan kucapai awan yang
berpijar-pijar, birunya langit, dan puncak hasratku.
26. Betapa
anehnya benih-benih kebenaran dan kebijakan harus jatuh di antara beih
kebodohan dan kerusakan.
27. Ketika
mengingat apa yang telah diberikan seorang manusia padaku, kusadari apa yang
suatu saat akan terjadi pada umat manusia manakala hati dan otak bekerja
bersama-sama.
28. Aku
berharap agar aljabar dan geometri bisa sama mudahnya dengan pelajaran bahasa
dan sastra.
29. Manakala
kita berusaha sebaik yang kita bisa, kita tak pernah mampu menduga kebaikan apa
yang bakal terjadi dalam hidup orang lain.
30. Cahaya
bagaikan pemikiran dalam pikiran. Terang dan menakjubkan!
31. Aku
berjalan lesu melewati tata bahasa dan kamus, atau terjatuh ke dalam jebakan
menakutkan bernama ujian sekolah dan universitas.
32. Yang
telah kupelajari dan diajarkan padaku rasanya tidak begitu penting dibandingkan
“cinta dan kemurahan” buku-buku.
33. Setiap
orang memiliki ingatan bawah sadar tentang bumi yang hijau dan air yang
berbisik.
34. Segala
hal memiliki keajaiban, termasuk kegelapan dan kesunyian, dan aku belajar bahwa
bagaimana pun keadaanku, pasti ada kepuasan di dalamnya.
35. Ada
hari-hari bahagia dalam hidup kita manakala kita berjumpa dengan orang-orang
yang memperlakukan kita seperti puisi yang indah.
36. Dengan
berbagai cara, teman-temanku telah mengubah keterbatasanku menjadi anugerah
yang indah.
Memorable Qoutes
of Anne Sullivan (Helen's Teacher)
1.
Kamu juga tidak dapat menyentuh cinta. Tetapi
kamu merasakan keindahan yang diberikannya pada segala sesuatu. Tanpa cinta
kamu tidak akan merasa bahagia dan ingin bermain.
Baca juga Resensi Buku Karangan Helen Keller: "The Story of My Life"
Baca juga Resensi Buku Karangan Helen Keller: "The Story of My Life"