Teori Belajar dan Pembelajaran
rifanfajrin.com - Teori Belajar dan Pembelajaran
Ada beberapa teori belajar, antara lain :
1. Teori belajar menurut J. Bruner
Didalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk meningkatkan proses belajar perlu lingkungan yang dinamakan “discovery learning environment”, ialah lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui. Dalam tiap lingkungan selalu ada bermacam-macam masalah, hubungan-hubungan dan hambatan yang dihayati oleh siswa secara berbeda-beda pada usia yang berbeda pula.
2. Teori belajar dari Piaget
Pendapat Piaget mengenai perkembangan proses belajar pada anak-anak adalah sebagai berikut:
a. Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa.
b. Perkembangan mental anak melalui tahap-tahap tertentu, menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak.
c. Jangka waktu untuk berlatih dari satu tahap ke tahap lain yang lain tidaklah selalu sama pada setiap anak.
d. Perkembangan anak dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu: kemasakan, pengalaman, interaksi sosial, dan equilibration (proses dari ketiga faktor di atas bersama-sama untuk membangun dan memperbaiki struktur mental).
e. Ada 3 tahap perkembangan yaitu:
1. Berpikir secara intuitif ± 4 tahun
2. Beroperasi secara konkret ± 7 tahun
3. Beroperasi secara normal ± 11 tahun
a. Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa.
b. Perkembangan mental anak melalui tahap-tahap tertentu, menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak.
c. Jangka waktu untuk berlatih dari satu tahap ke tahap lain yang lain tidaklah selalu sama pada setiap anak.
d. Perkembangan anak dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu: kemasakan, pengalaman, interaksi sosial, dan equilibration (proses dari ketiga faktor di atas bersama-sama untuk membangun dan memperbaiki struktur mental).
e. Ada 3 tahap perkembangan yaitu:
1. Berpikir secara intuitif ± 4 tahun
2. Beroperasi secara konkret ± 7 tahun
3. Beroperasi secara normal ± 11 tahun
3. Teori dari R. Gagne
Terhadap masalah belajar Gagne memberikan dua definisi, yaitu:
a) Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku.
b) Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.
a) Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku.
b) Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.
Gagne mengatakan pula bahwa segala sesuatu yang dipelajari manusia dapat dibagi menjadi 5 kategori, yang disebut “the domains of learning” yaitu:
a. Keterampilan motoris (motor skill)
b. Informasi verbal
c. Kemampuan intelektual
d. Strategi kognitif
e. Sikap
a. Keterampilan motoris (motor skill)
b. Informasi verbal
c. Kemampuan intelektual
d. Strategi kognitif
e. Sikap
Menurut Syah dalam Prihantono (2008: 11), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain:
1. Faktor internal
Faktor internal yaitu faktor dari dalam diri siswa itu sendiri, kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor ini meliputi dua aspek yaitu: aspek fisiologis dan aspek psikologis. Aspek fisiologis meliputi: kondisi tubuh dan kondisi organ-organ khusus seperti tingkat kesehatan indra pendengaran, indra penglihatan, dan lain-lain. Sedangkan aspek psikologis meliputi intelegensi, motivasi intrisik dan motivasi ekstrinsik.
1. Faktor internal
Faktor internal yaitu faktor dari dalam diri siswa itu sendiri, kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor ini meliputi dua aspek yaitu: aspek fisiologis dan aspek psikologis. Aspek fisiologis meliputi: kondisi tubuh dan kondisi organ-organ khusus seperti tingkat kesehatan indra pendengaran, indra penglihatan, dan lain-lain. Sedangkan aspek psikologis meliputi intelegensi, motivasi intrisik dan motivasi ekstrinsik.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor dari luar yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, terdiri dari dua macam: lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. Lingkungan sosial sekolah seperti guru dan teman-teman sekelas, masyarakat, tetangga, dan teman-teman sepermainan di sekitar rumah siswa dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Sedangkan faktor lingkungan non sosial meliputi gedung sekolah dan letaknya, rumah tinggal siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
3. Faktor Pendekatan Belajar
Prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh metode atau pendekatan yang dipakai dalam proses pembelajaran. Di dalam kelas, pendekatan yang dipakai guru dalam mengajar berperan pula dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, kemampuan dan ketrampilan guru dalam menerapkan metode atau pendekatan belajar menjadi hal yang cukup besar.
Faktor eksternal merupakan faktor dari luar yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, terdiri dari dua macam: lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. Lingkungan sosial sekolah seperti guru dan teman-teman sekelas, masyarakat, tetangga, dan teman-teman sepermainan di sekitar rumah siswa dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Sedangkan faktor lingkungan non sosial meliputi gedung sekolah dan letaknya, rumah tinggal siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
3. Faktor Pendekatan Belajar
Prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh metode atau pendekatan yang dipakai dalam proses pembelajaran. Di dalam kelas, pendekatan yang dipakai guru dalam mengajar berperan pula dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, kemampuan dan ketrampilan guru dalam menerapkan metode atau pendekatan belajar menjadi hal yang cukup besar.
Demikian tentang teori belajar dan pembelajaran.
Semoga bermanfaat.