Cerita Dakwah Islam di Swedia oleh KH Mukhlisun
rifanfajrin.com - Cerita Dakwah di Swedia oleh KH Mukhlisun
Ada seorang di Swedia. Di swedia ini karena banyaknya orang yang bunuh diri, maka diadakan satu tempat diperbolehkan bunuh diri di tempat. Ada dengan cara dipenggal, ada yang dengan kursi listrik, dan beberapa cara lainnya.
Suatu saat ada seorang ahbab/dai yang iseng masuk ke dalam tempat untuk bunuh diri tersebut.
"Loh, kok ada nama Abdullah ingin bunuh diri? Abdullah kok mau bunuh diri?" Jam sekian, tanggal sekian. Maka jam sekian tanggal sekian itu, dia mencegat atau menunggu Abdullah itu. Ternyata benar ada seorang berwajah arab datang.
Dia tanya. "Pak, siapa nama Anda?"
"Abdullah," jawabnya.
Nah, berarti ini dia orangnya yang ingin bunuh diri.
Maka Abdullah ini kemudian diajak untuk ke masjid. Nggak mau, dibujuk lagi, dibujuk lagi. Abdullah bilang, "Ini sudah masanya saya untuk bunuh diri!"
"Sudah begini, Pak. Sekarang kita ke masjid dulu. Nanti kalau Bapak masih ingin untuk bunuh diri, acara bunuh dirinya diteruskan, biar nanti saya yang urus semua biaya, saya yang bayar administrasinya! Tapi kalau sudah kadung bunuh diri nggak bisa ke masjid!"
Ya sudah akhirnya Abdullah mau untuk diajak ke masjid. Sampai di masjid ternyata sedang ada taklim. Abdullah ikut duduk taklim malahan langsung tidur. Dia tidur, tidur, tidur terus nggak bangun-bangun sampai dua hari dua malam tidurnya.
Waktu bangun dia kaget.
"Loh saya ini di mana?" "Berada di masjid."
"Loh saya kok bisa ada di masjid ini gimana ceritanya?"
"Bapak mau bunuh diri."
"Oh ya! Jadi ceritanya saya ini dua puluh hari nggak bisa tidur. Dua puluh hari lebih nggak bisa tidur!"
Orang kalau nggak bisa tidur rusak jaringan-jaringannya itu rusak. Jadi badan itu terasa berat dan sakit sekali. Maka karena terlalu sakit akhirnya ingin bunuh diri saja.... Keluarganya sudah mengijinkan. Tapi tahu-tahu dia ketemu dai tadi, ikut ke masjid, ikut taklim dan malahan tidur... dua hari dua malam tidurnya. Ya bangun tidur sudah nggak ingin bunuh diri lagi, karena sudah enak, sudah bisa tidur. Singkat cerita, dia mau untuk diajak khuruj (keluar) tiga hari.
Setelah tiga hari, dia pulang. Orang di rumah kaget semua. "Loh, Abdullah ini sudah bunuh diri kok balik lagi? Ini benar Abdullah apa bukan yaa??"
"Oh, yaaa.. Benar saya ini Abdullah... saya nggak jadi bunuh diri... cerita begini.. begini..."
O... keluarganya malah senang. Awalnya takut tapi akhirnya malah sekarang senang.
Setelah itu cerita ini berkembang dari tetangga ke tetangga dan akhirnya didengar oleh wartawan. Maka ditulislah di dalam surat kabar. Setelah ditulis di surat kabar maka terbaca oleh pemerintah. Maka pemerintah membuat sebuah bilik di dalam tempat bunuh diri untuk para ahbab/dai. Supaya kalau ada orang yang ingin bunuh diri agar bisa dibujuk lagi... biar nggak jadi bunuh diri..
Jadi ceritanya: orang bisa membeli tempat tidur tapi tidak bisa membeli tidur. Tidur sangatlah nikmat.... Merupakan nikmat Allah yang tidak ternilai harganya.
[] Sekian semoga bermanfaat.