[Review] Bagai Bumi Berhenti Berputar, Clara Ng
rifanfajrin.com - [Review] Bagai Bumi Berhenti Berputar, Clara Ng - 5 Cerita yang Mengajarkan Empati Kepada Anak-Anak
Apakah arti mati? Mengapa kakak tidak dapat berjalan? Mengapa Mama berpisah dengan Papa? Mengapa adik harus dirawat di rumah sakit? Kenapa aku harus pindah rumah ke tempat yang asing?Anak-anak tidak lepas dari emosi negatif, seperti duka, shock, sedih, dan malu. Peristiwa yang menguras emosi bisa saja terjadi di dalam keluarga mana pun. Sebagai orangtua kita tak boleh mengabaikannya, menganggap peristiwa yang sangat emosional ini sebagai hal yang harus ditutupi, tak perlu diungkapkan atau dibesar-besarkan. Orangtua wajib memberikan sandaran dan dukungan bagi mereka.Buku ini membantu anak-anak memahami perasaan mereka; membantu mengingatkan bahwa mereka tidak sendirian. Buku ini juga menolong anak-anak berempati kepada anak-anak lain yang kebetulan sedang mengalami peristiwa menyedihkan di keluarganya.______
Dalam kehidupan sehari-hari beberapa peristiwa yang "tidak menyenangkan" kerap terjadi, entah itu di dalam keluarga kita maupun orang lain. Bisa jadi peristiwa tersebut akan kita alami sendiri.
Namun, terkadang kita merasa bingung, bagaimana kita harus menyikapinya. Terkadang kita kurang dapat menunjukkan empati terhadap seseorang yang sedang mengalami peristiwa kurang menyenangkan itu. Misalnya, bagaimana ketika adik kita sedang sakit? Atau ketika teman kita memiliki adik yang sakit keras? Bagaimana kita harus bersikap terhadap seseorang yang menyandang difabel? Bagaimana ketika orang tua bercerai? Atau bahkan ketika teman kita bersedih karena orang tuanya meninggal dunia?
Buku ini hadir untuk menjawab hal itu. Meski pada dasarnya buku ini adalah buku untuk anak-anak, tetapi saya kira buku ini sangat bagus juga untuk orang tua. Buku ini menunjukkan bagaimana cara mengajarkan empati. Empati itu sendiri merupakan kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah, dan mengambil perspektif orang lain.
Terdapat lima cerita di dalam buku ini: "Pohon Harapan", "Seribu Sahabat Selamanya", "Kerlip Bintang di Langit", "Jangan Lupa Aku mencintaimu", dan "Yang Paling Istimewa". Semuanya disajikan dengan menarik, dengan bahasa yang sederhana dan lugas, sangat tepat untuk anak mulai usia 7 tahun. Semakin menarik dengan perwajahan buku yang full color dan gambar ilustrasi di setiap halamannya.
(Baca Kumpulan Kata-Kata Mutiara di dalam Buku Bagai Bumi Berhenti Berputar)
Cerita yang pertama, "Pohon Harapan" berkisah tentang kesedihan tokoh aku, seorang anak laki-laki, karena adiknya menderita kanker ganas. Dia tidak tahu apa itu kanker. Tapi dari cara Papa dan Mama bicara, sepertinya kanker itu sesuatu yang menakutkan. Adik juga pasti akan merasa sangat kesakitan. Aku sangat sedih dan hanya bisa berdoa. Meskipun adik telah dibantu oleh Ibu Dokter yang baik, juga dengan bantuan obat-obatan, perlahan rambut adik mulai rontok, bahkan alisnya juga. Suatu hari ayah membawa pohon harapan. Di sanalah tempat tokoh aku meletakan surat yang berisi perasaan dan harapan selama adik sakit. Pohon itu tumbuh dengan subur, seiring dengan harapan suatu saat adik akan sembuh seperti sedia kala.
Cerita kedua, "Seribu Sahabat Selamanya" berkisah tentang seorang anak perempuan bernama Yuli yang merasa khawatir atau takut akan kehilangan teman-temannya. Cerita bermula ketika Yuli dan sekeluarga harus pindah ke luar negeri. Tentu saja Yuli sangat sedih membayangkan dia harus pindah ke negara yang jauh dan aneh, harus berpisah dan kehilangan teman-temannya yang baik hati, guru-guru yang menyayanginya, juga bunga-bunga yang dirawatnya. Tapi ayah meyakinkan Yuli bahwa di negara yang baru bukan berarti Yuli akan kehilangan teman-temannya, justru teman Yuli akan bertambah banyak. Selain itu, di negara baru Yuli akan bisa menikmati salju yang tidak bisa Yuli rasakan selama di Indonesia. Ayah pun berjanji kalau libur telah tiba, Yuli bisa berlibur dan menemui teman-temannya di Indonesia. Ayah benar, seribu sahabat akan memberikan seribu kebahagiaan.
Cerita ketiga, "Kerlip Bintang di Langit" berkisah tentang kesedihan Pipi, gadis kecil yang baru saja ditinggal bundanya untuk selama-lamanya. Pipi ingat, dulu ketika Pipi melihat seekor burung yang jatuh dari sarangnya kemudian mati, Bunda pernah berkata bahwa binatang itu tidak akan hidup dan bergerak kembali. Kalau begitu, kini Bunda tidak akan pernah berada di sisi Pipi lagi? Ayah berkata bahwa sekarang yang bisa dilakukan adalah mengenang semua kebaikan hati Bunda.
Cerita keempat, "Jangan Lupa Aku Mencintaimu" tentang kesedihan seorang gadis kecil bernama Donna. Suatu hari Donna dan Daniel, adiknya, sangat ketakutan karena Ayah dan Ibu mereka bertengkar. Mereka bertengkar karena tidak cocok satu sama lain. Pada akhirnya Ayah dan Ibu pun harus berpisah. Namun, Donna akhirnya lega karena Ayah dan Ibu tetap akan mencintainya dan juga mencintai Daniel sampai kapan pun. Ayah dan Ibu akan selalu punya waktu untuk mendengarkan cerita mereka, meskipun ayah dan ibu sudah tinggal bersama lagi.
Dan cerita kelima, "Yang Paling Istimewa" bercerita tentang kegundahan hati seorang bocah bernama Nico yang memiliki kakah perempuan yang cacat bernama Mila. Nico tidak ingin kakaknya dipandangi dengan cara yang aneh oleh orang-orang. Nico bertanya kepada Ibu, "Mengapa Kak Mila berbeda?" Ibu menjawab, karena Kak Mila anak yang istimewa. Kak Mila hanya cacat secara fisik, tapi dia punya hati dan perasaan. Nico jadi tahu bahwa dia harus membantu Kak Mila atau orang-orang yang membutuhkan pertolongan, tetapi tidak boleh marah jika ternyata mereka menolak. Mereka menolak karena mungkin ingin mandiri. Akhirnya, Nico bangga memiliki kakak seperti Kak Mila, apalagi kak Mila berprestasi dan mendapat piagam penghargaan sebagai juara kelas.
Namun, terkadang kita merasa bingung, bagaimana kita harus menyikapinya. Terkadang kita kurang dapat menunjukkan empati terhadap seseorang yang sedang mengalami peristiwa kurang menyenangkan itu. Misalnya, bagaimana ketika adik kita sedang sakit? Atau ketika teman kita memiliki adik yang sakit keras? Bagaimana kita harus bersikap terhadap seseorang yang menyandang difabel? Bagaimana ketika orang tua bercerai? Atau bahkan ketika teman kita bersedih karena orang tuanya meninggal dunia?
Buku ini hadir untuk menjawab hal itu. Meski pada dasarnya buku ini adalah buku untuk anak-anak, tetapi saya kira buku ini sangat bagus juga untuk orang tua. Buku ini menunjukkan bagaimana cara mengajarkan empati. Empati itu sendiri merupakan kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah, dan mengambil perspektif orang lain.
Terdapat lima cerita di dalam buku ini: "Pohon Harapan", "Seribu Sahabat Selamanya", "Kerlip Bintang di Langit", "Jangan Lupa Aku mencintaimu", dan "Yang Paling Istimewa". Semuanya disajikan dengan menarik, dengan bahasa yang sederhana dan lugas, sangat tepat untuk anak mulai usia 7 tahun. Semakin menarik dengan perwajahan buku yang full color dan gambar ilustrasi di setiap halamannya.
(Baca Kumpulan Kata-Kata Mutiara di dalam Buku Bagai Bumi Berhenti Berputar)
Cerita yang pertama, "Pohon Harapan" berkisah tentang kesedihan tokoh aku, seorang anak laki-laki, karena adiknya menderita kanker ganas. Dia tidak tahu apa itu kanker. Tapi dari cara Papa dan Mama bicara, sepertinya kanker itu sesuatu yang menakutkan. Adik juga pasti akan merasa sangat kesakitan. Aku sangat sedih dan hanya bisa berdoa. Meskipun adik telah dibantu oleh Ibu Dokter yang baik, juga dengan bantuan obat-obatan, perlahan rambut adik mulai rontok, bahkan alisnya juga. Suatu hari ayah membawa pohon harapan. Di sanalah tempat tokoh aku meletakan surat yang berisi perasaan dan harapan selama adik sakit. Pohon itu tumbuh dengan subur, seiring dengan harapan suatu saat adik akan sembuh seperti sedia kala.
Cerita kedua, "Seribu Sahabat Selamanya" berkisah tentang seorang anak perempuan bernama Yuli yang merasa khawatir atau takut akan kehilangan teman-temannya. Cerita bermula ketika Yuli dan sekeluarga harus pindah ke luar negeri. Tentu saja Yuli sangat sedih membayangkan dia harus pindah ke negara yang jauh dan aneh, harus berpisah dan kehilangan teman-temannya yang baik hati, guru-guru yang menyayanginya, juga bunga-bunga yang dirawatnya. Tapi ayah meyakinkan Yuli bahwa di negara yang baru bukan berarti Yuli akan kehilangan teman-temannya, justru teman Yuli akan bertambah banyak. Selain itu, di negara baru Yuli akan bisa menikmati salju yang tidak bisa Yuli rasakan selama di Indonesia. Ayah pun berjanji kalau libur telah tiba, Yuli bisa berlibur dan menemui teman-temannya di Indonesia. Ayah benar, seribu sahabat akan memberikan seribu kebahagiaan.
Cerita ketiga, "Kerlip Bintang di Langit" berkisah tentang kesedihan Pipi, gadis kecil yang baru saja ditinggal bundanya untuk selama-lamanya. Pipi ingat, dulu ketika Pipi melihat seekor burung yang jatuh dari sarangnya kemudian mati, Bunda pernah berkata bahwa binatang itu tidak akan hidup dan bergerak kembali. Kalau begitu, kini Bunda tidak akan pernah berada di sisi Pipi lagi? Ayah berkata bahwa sekarang yang bisa dilakukan adalah mengenang semua kebaikan hati Bunda.
Cerita keempat, "Jangan Lupa Aku Mencintaimu" tentang kesedihan seorang gadis kecil bernama Donna. Suatu hari Donna dan Daniel, adiknya, sangat ketakutan karena Ayah dan Ibu mereka bertengkar. Mereka bertengkar karena tidak cocok satu sama lain. Pada akhirnya Ayah dan Ibu pun harus berpisah. Namun, Donna akhirnya lega karena Ayah dan Ibu tetap akan mencintainya dan juga mencintai Daniel sampai kapan pun. Ayah dan Ibu akan selalu punya waktu untuk mendengarkan cerita mereka, meskipun ayah dan ibu sudah tinggal bersama lagi.
Dan cerita kelima, "Yang Paling Istimewa" bercerita tentang kegundahan hati seorang bocah bernama Nico yang memiliki kakah perempuan yang cacat bernama Mila. Nico tidak ingin kakaknya dipandangi dengan cara yang aneh oleh orang-orang. Nico bertanya kepada Ibu, "Mengapa Kak Mila berbeda?" Ibu menjawab, karena Kak Mila anak yang istimewa. Kak Mila hanya cacat secara fisik, tapi dia punya hati dan perasaan. Nico jadi tahu bahwa dia harus membantu Kak Mila atau orang-orang yang membutuhkan pertolongan, tetapi tidak boleh marah jika ternyata mereka menolak. Mereka menolak karena mungkin ingin mandiri. Akhirnya, Nico bangga memiliki kakak seperti Kak Mila, apalagi kak Mila berprestasi dan mendapat piagam penghargaan sebagai juara kelas.
***
Tentang penulis:
Clara Ng adalah pengarang buku-buku dewasa bestseller. Ibu satu anak yang lahir di Jakarta, Juli 1973 sudah jatuh cinta dengan buku sejak kecil dan ibunya sering bercerita tentang negeri dongeng serta peri-peri yang hidup di sana. Putrinya juga gemar berfantasi melalui cerita-cerita yang didongengkannya. Clara melanjutkan kuliah di Ohio State University bidang Interpersonal Communication dan mendapatkan gelar Bachelor of Arts. Ini adalah seri buku cerita anak-anaknya yang pertama.Novel-novel dewasa karya Clara Ng: seri Indiana Chronicle: Blues, Lipstick, Bridesmaid. The (Un)Reality Show.
BACA JUGA buku-buku menarik lainnya:
BACA JUGA buku-buku menarik lainnya:
