Gadis Bersayap Bening itu….
Semalam kembali aku bermimpi bercengkrama dengan gadis bersayap bening yang datang dari suatu kota yang dingin.
Aku tidak bisa menerjemahkan mimpi-mimpi. Aku sering menganggap mimpiku merupakan pertanda meskipun pada akhirnya aku hanya menganggapnya sebagai bunga tidur yang sia-sia.
Akan tetapi, gadis bermata bening itu amat menggangguku. Dia sering mengacaukan angan dan pikiranku, bahkan hampir saja mengubah aliran darahku. Dia benar-benar telah menyeretku pada teka-teki masa depan.
Apakah sebenarnya malam ini aku sedang menunggunya hadir kembali di mimpiku?
Apa yang sedang ia lakukan sekarang? Kadang aku teringat pada kenyataan bahwa ia pernah begitu lekat di lenganku. Seandainya dia pun mengingatnya, masihkah dia mencecap manisnya? Sementara aku satu kali pun tak pernah melihatnya terbang dengan sayapnya tersesat di rerimbunan keindahan-keindahan lainnya. []
.