Ayo Main Engklek (Taplak Gunung/Sudamanda)
"Baiklah,
Anak-anak," kataku, "jika pada pertemuan minggu lalu kita sudah
bermain Gobak Sodor, hari ini kita
bermain lagi satu permaian tradisional lainnya, yaitu Engklek!"
"Horee!"
teriak sebagian murid-muridku.
"Permainan
apa itu, Pak? Bagaimana cara mainnya?" tanya mereka.
"Oh,
aku tahu! Aku sudah bisa permainan itu!" kata Fara.
Baik,
permainan Engklek adalah salah satu permainan tradisional Indonesia. Di
beberapa daerah, misalnya di Batang daerahnya Pak Tama, permainan ini disebut
Sudamanda. Kalau Bu Ika, wali kelas 3A yang dari Jawa Barat itu, menyebutnya
dengan permainan Alamanda. Ada juga yang menyebutnya Ingkling, dan lain-lain.
Sebenarnya,
banyak yang mengatakan bahwa permaian engklek ini merupakan jenis mainan untuk
anak perempuan. Tetapi pada kenyataannya, anak laki-laki pun sering ikut
bermain. Oya, pada waktu kecil, saya juga sering memainkannya, walaupun memang
saya lebih sering kalah daripada menang. Hehehe. Murid-muridku pun tersenyum.
Permainan
ini termasuk dalam permainan individu, bukan kelompok. Permainan ini sangat
bagus untuk anak-anak. Sebab, dengan permainan ini anak akan melatih kekuatan
fisik terutama pada kaki, sekaligus berlatih keseimbangan. Selain itu, karena
permainan engklek ini membutuhkan kekuatan fisik dengan meloncat dari kotak ke
kotak, maka konon permainan ini dapat membakar kelebihan lemak pada anak
sehingga dapat mencegah anak dari obesitas atau kegemukan.
Lalu
bagaimana cara mainnya?
Pertama-tama, kita buat bidang
permainan di atas tanah berupa kotak-kotak sejumlah delapan kotak seperti
jaring-jaring kubus.
Jumlah pemain untuk permainan ini
minimal cukup dengan dua orang. Tetapi rasanya kurang seru kalau hanya dua
orang. Akan lebih asyik kalau dimainkan kira-kira 4-5 orang pemain. Setiap
pemain harus memiliki gaco yang biasanya berupa pecahan genting, atau batu yang
pipih. Memilih gaco yang bagus akan berpengaruh pada tepat tidaknya lemparan
pada kotak permainan nanti.
Setelah semua anak sudah memilih
gaconya, kemudian ditentukan siapa yang akan main duluan. Untuk menentukannya,
bisa dengan cara hompimpa atau dengan melempar gaco tepat di kotak yang terjauh
di bidang permainan. Lemparan yang tepat terdekat dengan kotak terjauh tersebut
yang mendapatkan giliran pertama main.
Anak yang pertama main kemudian
meloncat dari satu kotak ke kotak berikutnya. Loncatan tersebut harus
menggunakan kaki terkuat, boleh kiri boleh kanan sebagai tumpuan. Kemudian dia
mengambil gaconya dan melemparnya ke kotak-kotak bidang permainan. Apabila dia
salah melempar atau menginjak garis ketika melompat, maka dia kena dan itu menjadi
giliran pemain selanjutnya. Di sinilah yang dimaksud dengan latihan
keseimbangan dan kelincahan. Oya, ketika meloncat, pemain tidak boleh menginjak
kotak yang sudah terdapat gaco baik itu gaconya sendiri maupun gaco pemain
lainnya. Oleh sebab itu, dia harus meloncat lebih jauh agar tidak menginjaknya.
Pemenang permainan ini adalah siapa
yang paling banyak mendapat bintang, atau kalau di tempat saya main dahulu
disebut dengan istilah "sawah". :) Hehehe.
Demikian, semoga kalian tambah
sehat, kuat, dan bersemangat! :)
Sampai jumpa minggu depan di Program
Kamis Pagi!