Ketuntasan Belajar
Konsep
ketuntasan belajar didasarkan pada konsep pembelajaran tuntas. Pembelajaran
tuntas merupakan istilah yang diterjemahkan dari istilah“mastery Learning”.
Nasution, S (2003:
36) menyebutkan bahwa mastery learning atau belajar tuntas,
artinya penguasaan penuh. Penguasaan penuh ini dapat dicapai apabila siswa
mampu menguasai materi tertentu secara menyeluruh yang dibuktikan dengan hasil
belajar yang baik pada materi tersebut. Nasution, S (2003: 38) juga menyebutkan
beberapa faktor yang mempengaruhi penguasaan penuh, yaitu:
a.
bakat
untuk mempelajari sesuatu,
b.
mutu
pengajaran,
c.
kesanggupan
untuk memahami pengajaran,
d.
ketekunan,
e.
waktu
yang tersedia untuk belajar.
Kelima
faktor tersebut perlu diperhatikan guru, ketika melaksanakan pembelajaran
tuntas, sehingga
siswa dapat mencapai ketuntasan belajar sesuai kriteria yang telah ditetapkan.
Menurut pembelajaran tuntas, seorang siswa yang dapat
mempelajari unit pelajaran tertentu,
dapat berpindah ke unit satuan pelajaran berikutnya, jika siswa yang
bersangkutan telah menguasai secara tuntas sesuai standar ketuntasan belajar minimal
yang telah ditentukan oleh sekolah. Layanan dalam pembelajaran tuntas yang diberikan pada siswa ada dua
macam yaitu
layanan program remedial dan layanan program pengayaan. Pertama, layanan program remedial dilaksanakan dengan
cara
a.
memberikan
bimbingan secara khusus dan perorangan bagi siswa yang mengalami kesulitan,
b.
memberikan
tugas-tugas atau perlakuan secara khusus yang sifatnya penyederhanaan dari
pelaksanaan pembelajaran reguler,
c.
materi
program remedial diberikan pada Kompetensi Dasar (KD) yang belum dikuasai
siswa,
d.
pelaksanaan
program remedial dilakukan setelah siswa mengikuti tes/ujian semester.
Kedua, layanan program pengayaan dilaksanakan dengan cara
a.
memberikan
bacaan tambahan atau diskusi yang bertujuan untuk memperluas wawasan yang masih
dalam lingkup seputar KD yang dipelajari,
b.
pemberian
tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik, bacaan/paragraf dan
lainnya,
c.
memberikan
soal-soal
latihan tambahan yang bersifat pengayaan,
d.
membantu
guru dalam rangka membimbing teman-temannya yang belum mencapai ketuntasan,
e.
materi
pengayaan diberikan sesuai dengan KD yang dipelajari,
f.
program
pengayaan dilaksanakan setelah mengikuti tes/ujian KD tertentu atau tes/ujian
semester.
Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tuntas menjadi dasar dari
konsep ketuntasan belajar, sehingga
guru diharapkan menerapkan pembelajaran tuntas dalam kegiatan belajar mengajar.
Penggunaan
pembelajaran tuntas, siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan belajar yang
ideal.