Mainan Kesukaan Kami - Kegiatan Moorning Meeting SD Labschool Unnes
Hari ini, Kamis 27 September 2018, anak-anak kelas 3A SD Labschool Unnes membawa mainan favorit atau mainan kesukaan masing-masing. Mainan itu, kami mainkan bersama saat sesi moorning meeting (pertemuan anak-anak dengan wali kelasnya) yang terjadwal seminggu sekali setiap hari Kamis.
Mengapa kami mengizinkan anak-anak untuk membawa mainan ke sekolah? Alasan pertama, tak lain karena seminggu yang lalu anak-anak telah melaksanakan Penilaian Tengah Semester (PTS) atau dulu dikenal sebagai Ulangan Tengah Semester (UTS). Untuk menghadapi UTS, anak-anak telah belajar dengan keras, bahkan beberapa waktu sebelum ujian dilaksanakan. Saya kira, tentu saja anak-anak perlu sedikit penyegaran (refreshing) setelahnya.
Alasan kedua, dunia anak adalah dunia bermain dan berbagi bersama teman-temannya. Untuk itulah, dengan membawa mainan kesukaannya masing-masing ke sekolah, anak-anak akan bermain bersama, saling meminjamkan mainannya, dan menjelaskan bagaimana cara mainnya kepada teman-temannya. Tentu saja bukan untuk saling memamerkan mainan siapa yang paling bagus atau paling mahal.
Ketika saya datang ke kelas, anak-anak telah siap dengan mainannya masing-masing. Beberapa dari mereka bahkan sudah membentuk kelompok-kelompok kecil untuk bermain bersama. Maka mereka menyambut gembira ketika saya datang.
Selama satu jam pelajaran (30 menit) anak-anak bermain bersama. Dito membawa robot kecil berwarna biru berpadu warna putih seukuran kepalan tangan orang dewasa.
"Apa bagusnya robot ini, Dito?" tanya saya.
"Robot ini bisa berbicara, Pak," katanya dengan bersemangat. Kemudian tangan kecilnya memencet remot robot itu, dan si robot pun mengucapkan sebuah kalimat dalam bahasa Indonesia.
Namun, ketika saya menjawab tuturan robot tersebut, robot itu diam saja, tak menimpali perkataan saya.
"Lho, kok dia diam saja tak menjawab perkataan saya?"
"Hehehe, iya Pak. Dia bisanya cuma satu kalimat saja."
Saya bertanya lebih lanjut kepada Dito, tentang berapa harga robot itu dan di mana dia membelinya. Dito menjawab, bahwa robot tersebut "hanya" hadiah dari pembelian sepatu Homyped. Robot itu digerakkan dengan remot kontrol dan bisa bergerak dengan cukup gesit.
Saya pun berkeliling kembali melihat-lihat anak-anak yang sedang bermain. Ada yang bermain lego, ada juga yang membawa koleksi mobil-mobilannya, pesawat terbang, dan ada juga yang membawa papan catur!
Adalah Ikhsan dan Thanya yang membawa papan catur ke sekolah. Saya pun berkesempatan untuk menjajal kemampuan Ikhsan bermain catur.
Seketika ingatan saya melayang ke masa saya masih anak-anak seusia mereka. Dulu ketika duduk di bangku sekolah dasar, saya pernah ikut lomba catur siswa SD dan maju ke tingkat Kecamatan AMbarawa. Hehehe.
"Ayo kita main catur, tapi nggak boleh ngeper yaa!" Ngeper, dalam bahasa kami adalah bertindak seperti per/pegas, artinya setelah menjalankan bidak catur tetapi sejurus kemudian langkah tersebut dibatalkan karena ada kekeliruan strategi.
Kami sepakat. Kami pun mulai bermain. Ikhsan memainkan catur warna putih, sedangkan saya jalan belakangan dengan catur warna hitam.
Pada praktiknya, lawan saya tidak hanya Ikhsan, tetapi saya melawan tiga anak sekaligus. Ya, Ikhsan dibantu oleh Affan dan Mirza. Namun, anak-anak perempuan tetaplah memberikan semangat dan menjagokan wali kelasnya ini.
Lebih kurang 10 menitan saya meladeni permainan mereka. Hingga habis-habisan. Bidaknya hanya tinggal Raja dan sebuah pion (prajurit) saja. Saya melakukan skak mat menggunakan benteng dan Raja yang maju memojokkan sang Raja.
Anak-anak perempuan yang setia menonton kami bertanding pun bersorak. Saat itulah bel tanda berakhirnya sesi moorning meeting berbunyi. Kok bisa pas begitu yaa... Hehehe.
Kemudian saya menginstruksikan anak-anak untuk segera mengemasi permainan mereka, dan segera bersiap untuk menerima pelajaran selanjutnya yaitu TIK (Teknologi Informatika dan Komputer).
Kapan-kapan kita akan melakukan kegiatan-kegiatan lain untuk mengisi moorning meeting yang tak kalah seru. Suatu saat bila memungkinkan kita akan bermain peta harta karun!
Demikianlah kegiatan kami pagi ini. Waktunya memang sebentar, akan tetapi semoga dapat meninggalkan kesan yang tak terlupakan bagi anak-anak, hingga kelak mereka dewasa.
Selamat bermain dan belajar, anak-anak! Kejarlah cita-citamu dengan penuh semangat dan riang gembira!