Workshop Karya Ilmiah dan Pembelajaran Berbasis Multimedia bagi Guru Sekolah Dasar di Kota Semarang
Sabtu lalu, 29 September 2018, saya ikutan Workshop Karya Ilmiah dan Pembelajaran Berbasis Multimedia bagi Guru Sekolah Dasar di Kota Semarang. Acara tersebut diselenggarakan oleh Pascasarjana Unnes dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat, bertempat di Gedung Pascasarjan Unnes Bendan, dan diikuti oleh guru-guru SD di Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang sekitar 85 orang.
Saya kira, acara ini sangatlah bermanfaat dan penting bagi kami guru-guru Sekolah Dasar. Sangat berarti untuk merefersh kembali semangat sekaligus meningkatkan budaya meneliti, serta budaya menullis karya ilmiah.
Acara tersebut dibagi menjadi tiga (3) sesi; antara lain:
1. Sesi Pertama: Belajar Matematikan dan Coding dengan SCRATCH oleh Bapak Wahyu Hardyanto
2. Sesi Kedua: Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar oleh Bapak Masrukhan
3. Sesi Ketiga: Penulisan Manuskrip oleh Ibu Dyah Rini Indriyanti
Belajar Membuat Coding dengan menggunakan SCRATCH
Pada sesi ini kami diperkenalkan dengan SCRATCH, yaitu sebuah situs komunitas online untuk saling berbagi dan membuat media-media interaktif untuk pendidikan.
Kita bisa mengakses dan mendaftar gratis sebagai member/anggota di http://scratch.mit.edu dan bisa langsung praktik media pembelajaran yang kita inginkan dengan mudah.
Adapun project-project yang bisa dihasilkan dari SCRATCH antara lain adalah:
1. video games
2. newsletters interaktif
3. simulasi sains
4. virtual tours,
5. kartu ulang tahun
6. kontes menari animasi
7. dan tutorial interaktif
Salah satu kelebihan SCRATH adalah situs ini bisa kita setel menggunakan bahasa Indonesia, dan tersedia banyak template "siap pakai" untuk membuat project.
Akan tetapi, meski demikian, sebagai pemula memang kita butuh ketelatenan dan latihan untuk membuat sebuah project sederhana hingga kita terbiasa.
Selanjutnya, kita tinggal merancang atau membuat sebuah media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan kita untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Jadi, setelah menguasai program ini, kita bisa menggunakannya sebagai media bikinan SCRATCH untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Sesi Dua: Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Guru Sekolah Dasar
Pada sesi ini, kita sama-sama merefleksi bagaimana kita mengajar sehari-hari di kelas. Saya sendiri pun pada akhirnya sampai pada kesimpulan, banyak hal yang perlu ditingkatkan, perlu diperbaiki, ditingkatkan mutu kualitasnya.
Nah, oleh narasumber Pak Masrukhan, beliau sampaikan bahwa setiap kita memiliki problem atau masalah masing-masing di dalam proses pembelajaran di kelas. Akan tetapi, manakah yang kiranya mendesak untuk segera diselesaikan?
Beragam persoalan itulah yang bisa kita angkat di dalam Penelitian Tindakan Kelas.
Pada intinya, sesi ini adalah menjelaskan bagaimana penelitian tindakan kelas itu dibuat. Kami menyimak materi tersebut, dan mensimulasi membuat proposal penelitian berdasarkan draft penelitian yang telah disediakan.
Yang jelas adalah, pada prinsipnya PTK itu untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan pada akhirnya hasil belajar siswa pun juga meningkat.
BACA JUGA: Bedah Skripsi Penelitian Tindakan Kelas
Sesi Tiga; Penulisan Manuskrip
Pada sesi ini, narasumber Ibu Dyah Rini Indriyanti menyampaikan, apa selanjutnya setelah penelian tersebut selesai dilakukan. Setelah penelitian, tentu saja adalah publikasi.
Nah, beliau jelaskan mulai dari penulisan manuskrip. Secara sederhana, manuskrip adalah naskah yang belum dipublikasi, yang ditulis dengan sistematika tertentu.
Publikasi karya ilmiah sangat penting untuk dilakukan. Karya-karya kita bisa dipublikasi dan diunggah di berbagai jurnal yang terakreditasi. Sekadar contoh, misalnya adalah jurnal SINTA di ristekdikti.go.id.
**
Ringkasnya, workshop dan pelatihan kemarin adalah "satu paket" kerja: mulai dari penelitian tindakan kelas, kemudian dalam tindakannya kita gunakan multimedia animasi dengan SCRATCH, dan akhirnya kita publikasi di jurnal akreditasi.
Meski hanya beberapa saat saja, setidaknya kegiatan ini telah membuka wawasan kami sebagai para guru di sekolah dasar untuk terus berkreasi dan berinovasi demi meningkatkan kualitas pembelajaran.
Demikian, semoga bermanfaat, dan jangan lelah untuk terus belajar. Terima kasih