Sambutan Halal Bihalal di Sekolah
Halal bihalal adalah sebuah tradisi masyarakat Indonesia saat lebaran. Tradisi ini sangat baik, maka sangat baik untuk tetap dilestarikan. Pada acara halal bihalal kita saling memberikan maaf, saling meminta restu dan doa, sekaligus yang terpenting adalah menyambung tali silaturahmi.
Acara halal bihalal biasa diadakan di lingkungan keluarga besar, lingkungan masyarakat atau tempat tinggal, lingkungan kerja, maupun di lingkungan sekolah.
Baca Juga: Inspirasi Acara Halal Bihalal yang menarik untuk keluarga besar
Berikut ini adalah salah satu contoh sambutan halal bihalal di sekolah. Sambutan ini biasa diberikan oleh kepala sekolah, maupun oleh ketua panitia. Baca: Sambutan Halal Bihahal oleh Ketua Panitia
Semoga bermanfaat.
Gambar oleh Mücahit Yıldız dari Pixabay
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wa barakaatuh.
Alhamdulillah. Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Wabihi nastain ala umuriddunya waddin. Wasallallahu ala sayyidina Muhammad, wa ala alihi wa sohbihi ajmain. Amma bakdu.
Yang saya hormati, Segenap Bapak dan Ibu Guru serta karyawan SD Labschool Unnes Semarang
Dan tak lupa anak-anakku siswa-siswi SD Labschool Unnes dari kelas 1 - 6 yang saya cintai dan saya banggakan.
Pertama marilah kita memanjatkan rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, yang telah memberikan segala nikmat kepada kita, sehingga kita bisa bersama-sama berkumpul di sini dalam rangka Halal Bihalal, dengan sehat wal afiat, dengan penuh kegembiraan, tanpa ada kendala apa pun.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, insan paling mulia, suri tauladan kita semua. Dan mudah-mudahan kita semua ini digolongkan ke dalam umatnya yang akan mendapatkan syafaat di yaumil qiyamah. Allahumma Amiin.
Bapak Ibu, hadirin, dan anak-anakku sekalian.
Setelah satu bulan lamanya kita menjalankan ibadah puasa, kini tibalah saatnya kita bertakbir, menyambut kemenangan kita yang hakiki. Kemenangan kita atas hawa nafsu. Pada hari ini pula kita kembali ke hati yang fitri, hati yang suci, seperti terlahir kembali tanpa dosa.
Meskipun kita juga bersedih, karena Ramadhan telah meninggalkan kita semua. Kita teringat bagaimana semangat kita dalam beribadah selama bulan Ramadhan. Selain berpuasa, kita selalu menjaga shalat lima waktu.
Tak hanya itu, shalat-shalat sunnah pun kita kerjakan: shalat tarawih, witir, dan tahajud. Belum lagi kita bertadarus setiap hari baik di masjid, mushala, maupun di rumah kita sendiri. Tak ketinggalan, kita selalu berbuat kebaikan, mengisi kotak amal, bersedekah, dan sebagainya.
Selama satu bulan kita betul-betul padat dengan amalan-amalan kebaikan. Bahkan, lebih hebat lagi, di tengah kesibukan kita dalam beribadah itu, kita masih harus mengatur waktu belajar kita, karena pada bulan Ramadhan tahun ini bertepatan pula dengan saat Penilaian Akhir Tahun (PAT), ujian akhir yang menentukan kita naik kelas atau tinggal kelas.
Subhanallah. Luar biasa. Inilah berkah bulan Ramadhan. Semoga kita semua diberikan umur yang panjang, sehingga kita bisa bertemu kembali dengan bulan Ramadhan tahun depan. Allahumma Amiiin.
Anak-anakku yang saya cintai,
Setelah Ramadhan berlalu, dan kini berganti dengan bulan Syawal, inilah saatnya kita melihat diri kita masing-masing. Masih adakah bekasnya, masih membekaskah setiap amalan yang kita lakukan selama bulan Ramadhan kemarin?
Apakah di bulan Syawal ini kita tetap menjaga shalat lima waktu seperti pada saat Ramadhan kemarin?
APakah di bulan Syawal ini kita tetap bertadarus sebagaimana yang kita lakukan selama bulan ramadhan kemarin?
Apakah di bulan Syawal ini pola makan kita menjadi tidak teratur, sedikit-sedikit makan, sedikit-sedikit jajan, satu hari bisa beli mie ayam, beli soto, ayam goreng, serta jajanan-jajanan yang lain? Padahal selama satu bulan kemarin perut kita telah dilatih untuk menahan lapar dan dahaga?
Mari kita koreksi diri kita.
Bulan Syawal adalah bulan peningkatan. Semampu kita, kita pertahankan kebaikan yang telah kita lakukan. Allah katakan dalam firmannya, "Apabila telah selesai satu urusan, kerjakanlah urusan yang lain".
Sebentar lagi kita akan memasuki kelas-kelas kita yang baru. Yang kemarin kelas satu, sebentar lagi akan duduk di kelas dua. Dan seterusnya. Yang kemarin kelas 6, juga besok sudah duduk di bangku SMP.
Maka, setelah diri kita menjalani "Latihan" selama bulan ramadhan, mari sekaranglah saatnya kita tingkatkan belajar kita, tingkatkan amalan kita, tingkatkan sikap kita dalam urusan menghargai setiap waktu yang diberikan.
Bila semua itu kita lakukan, saya yakin kita akan berhasil menjadi siswa-siswi yang berprestasi.
Kemudian, dalam momentum syawal ini, saya pribadi juga mengucapkan minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin. Mari kita saling memaafkan satu sama lain.
Semoga kesalahan-kesalahan kita pun diampuni oleh Allah SWT.
Kiranya cukup sekian apa yang bisa saya sampaikan. Kurang bijak kiranya bila saya berpanjang lebar, karena acara masih panjang.
Mohon maaf bila ada salah dalam tutur kata, dalam sikap saya, yang mungkin kurang menyenangkan bagi kita semua.
Terima kasih.
Wassalamualaikum wr wb.