Jujur itu Hebat

 


Jujur itu Hebat

Selasa, 8 Oktober 2024

Pada saat istirahat kedua Arsel menemukan sejumlah uang. Karena uang itu bukan miliknya, diserahkannya lah uang itu kepada Raka kelas 3B dengan maksud agar diumumkan atau diserahkan kepada guru agar dicari tahu siapa pemiliknya. Oleh Raka, uang itu diberikan kepada Pak Rifan.

Pak Rifan kemudian masuk ke kelas-kelas untuk mengumumkan temuan uang tersebut. Ketika masuk di ruang kelas 4 dan kelas 3B, tidak ada satupun siswa yang merasa kehilangan uang. Kemudian Pak Rifan masuk ke ruang kelas 3A.

"Anak-anak silakan kalian periksa dompet atau saku kalian. Apakah ada diantara kalian yang kehilangan uang?"

Ternyata ada satu anak yang mengangkat tangan. Dia adalah Putra.

"Uang saya hilang Pak," kata Putra.

Pak Rifan kemudian menguji dan memastikan bahwa uang yang ditemukan oleh Arsel dan kemudian diserahkan oleh Raka itu, adalah benar-benar milik Putra.

"Berapa uang kamu yang hilang, Putra?" tanya Pak Rifan.

Putra menjawab, "Sepuluh ribu, Pak. Lima lembar uang dua ribu-an."

Pak Rifan kemudian menyerahkan uang itu kepada Putra. Sebab, uang temuan yang diserahkan kepada Pak Rifan itu memang sejumlah Rp10.000 dengan rincian 5 lembar uang dua ribuan.

Alhamdulillah. Pak Rifan dan guru-guru sangat bangga dan mengapresiasi kejujuran para siswa ini. Kejujuran adalah satu hal yang utama yang harus dimiliki oleh kita semua.

Kita patut mengapresiasi dan bangga kepada Arsel dan Raka yang telah jujur tidak mengambil uang yang bukan miliknya. Selain Arsel dan Raka, kita juga harus mengapresiasi Putra dan teman-teman lainnya atas kejujuran mereka juga. Putra telah jujur mengatakan hal yang sebenarnya bahwa memang dialah yang kehilangan uang. Teman-teman juga telah jujur bahwa mereka tidak mengaku-ngaku kehilangan uang.

Semoga karakter jujur ini tertanam kuat dalam pribadi kita semuanya.[]

close